Sudah tidak bisa dipungkiri lagi bahwa
durian merupakan salah satu buah yang paling digemari. Hal ini disebabkan oleh
rasanya yang lezat dan legit. Disamping itu juga bisa diolah menjadi berbagai
bentuk aneka kuliner. Misalnya ; ketan durian, tempuyak, campuran permen, es,
susu, dan sebagainya. Untuk mendapatkan durian berkualitas
dan dapat berbuah tepat pada waktunya diperlukan pemeliharaan yang teratur.
Pemeliharaan
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Pemupukan
a) Cara memupuk
Pada tahap awal buatlah selokan melingkari tanaman. Garis tengah selokan disesuaikan dengan lebarnya tajuk pohon. Kedalaman selokan dibuat 20-30 cm. Tanah cangkulan disisihkan di pinggirnya. Sesudah pupuk disebarkan secara merata ke dalam selokan, tanah tadi dikembalikan untuk menutup selokan. Setelah itu tanah diratakan kembali, bila tanah dalam keadaan kering segera lakukan penyiraman,
a) Jenis dan dosis pemupukan
Jenis pupuk yang digunakan untuk memupuk durian adalah pupuk kandang, kompos, pupuk hijau serta pupuk buatan. Pemupukan yang tepat dapat membuat tanaman tumbuh subur. Setelah tiga bulan ditanam, durian membutuhkan pemupukan susulan NPK (15:15:15) 200 gr perpohon.
1. Pemupukan
a) Cara memupuk
Pada tahap awal buatlah selokan melingkari tanaman. Garis tengah selokan disesuaikan dengan lebarnya tajuk pohon. Kedalaman selokan dibuat 20-30 cm. Tanah cangkulan disisihkan di pinggirnya. Sesudah pupuk disebarkan secara merata ke dalam selokan, tanah tadi dikembalikan untuk menutup selokan. Setelah itu tanah diratakan kembali, bila tanah dalam keadaan kering segera lakukan penyiraman,
a) Jenis dan dosis pemupukan
Jenis pupuk yang digunakan untuk memupuk durian adalah pupuk kandang, kompos, pupuk hijau serta pupuk buatan. Pemupukan yang tepat dapat membuat tanaman tumbuh subur. Setelah tiga bulan ditanam, durian membutuhkan pemupukan susulan NPK (15:15:15) 200 gr perpohon.
Selanjutnya, pemupukan susulan dengan
NPK itu dilakukan rutin setiap empat bulan sekali sampai tanaman berumur tiga
tahun. Setahun sekali tanaman dipupuk dengan pupuk organik kompos/pupuk kandang
60-100 kg per pohon pada musim kemarau. Pemupukan dilakukan dengan cara
menggali lubang mengelilingi batang bawah di bawah mahkota tajuk paling luar
dari tanaman. Tanaman durian yang telah berumur ≥ 3
tahun biasanya mulai membentuk batang dan tajuk. Setelah itu, setiap tahun
durian membutuhkan tambahan 20-25% pupuk NPK dari dosis sebelumnya.
Apabila pada tahun ke-3, durian diberi pupuk 500 gram NPK per pohon maka pada tahun ke-4 dosisnya menjadi 600-625 gram NPK per pohon. Kebutuhan pupuk kandang juga meningkat, berkisar antara 120-200 kg/pohon menjelang berbunga durian membutuhkan NPK 10:30:10. Pupuk ini ditebarkan pada saat tanaman selesai membentuk tunas baru (menjelang tanaman akan berbunga).
2.
Pemangkasan Bentuk.
Agar pertumbuhan dan produksi tanaman optimal dan memudahkan dalam pemeliharaan, harus dilakukan pemangkasan bentuk . Hal yang diperhatikan dalam pemangkasan bentuk adalah :a). Tanaman berumur masih berumur 1 tahun dengan tinggi batang utama 70-100 cm. b). Tunas-tunas liar disekitar dahan dibuang, mahkota berbentuk cembung seperti payung c) Pembentukan tajuk dilakukan dengan memelihara satu batang utama dan 10 calon cabang primer terpilih.
Agar pertumbuhan dan produksi tanaman optimal dan memudahkan dalam pemeliharaan, harus dilakukan pemangkasan bentuk . Hal yang diperhatikan dalam pemangkasan bentuk adalah :a). Tanaman berumur masih berumur 1 tahun dengan tinggi batang utama 70-100 cm. b). Tunas-tunas liar disekitar dahan dibuang, mahkota berbentuk cembung seperti payung c) Pembentukan tajuk dilakukan dengan memelihara satu batang utama dan 10 calon cabang primer terpilih.
3. Pengairan.
Durian membutuhkan banyak air pada pertumbuhannya, tapi tanah tidak boleh tergenang terlalu lama atau sampai terlalu basah. Bibit durian yang baru ditanam membutuhkan penyiraman satu kali sehari, terutama kalau bibit ditanam pada musim kemarau. Setelah tanaman berumur satu bulan, air tanaman dapat dikurangi sekitar tiga kali seminggu. Durian yang dikebunkan dengan skala luas mutlak membutuhkan tersedianya sumber air yang cukup. Dalam pengairan perlu dibuatkan saluran air drainase untuk menghindari air menggenangi bedengan tanaman.
4.
Penyiangan
Penyiangan dilakukan bila gulma telah tumbuh disekitar tanaman. Tanah disekitar batang digemburkan, tetapi jangan sampai merusak perakaran tanaman. Gulma bisa dibiarkan sebagai mulsa, tetapi sebaiknya lahan dibawah kanopi pohon dupayakan bebas gulma. Untuk menghindari persaingan antara tanaman dan rumput di sekeliling selama pertumbuhan, perlu dilakukan penyiangan (diameter 1 m dari pohon durian).
Penyiangan dilakukan bila gulma telah tumbuh disekitar tanaman. Tanah disekitar batang digemburkan, tetapi jangan sampai merusak perakaran tanaman. Gulma bisa dibiarkan sebagai mulsa, tetapi sebaiknya lahan dibawah kanopi pohon dupayakan bebas gulma. Untuk menghindari persaingan antara tanaman dan rumput di sekeliling selama pertumbuhan, perlu dilakukan penyiangan (diameter 1 m dari pohon durian).
5.
Penjarangan buah
Penjarangan buah bertujuan untuk mencegah kematian durian agar tidak menghabiskan energinya untuk proses pembuahan. Penjarangan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup, rasa buah, ukuran buah dan frekuensi pembuahan setiap tahunnya. Penjarangan dilakukan bersamaan dengan proses pengguguran bunga, begitu gugur bunga selesai, besoknya harus dilakukan penjarangan (tidak boleh ditunda-tunda). Penjarangan dapat dilakukan dengan menyemprotkan hormon tertentu (Auxin A), pada saat bunga atau bakal buah baru berumur sebulan. Pada saat itu sebagian bunga sudah terbuka dan sudah dibuahi. Ketika hormon disemprotkan, bunga yang telah dibuahi akan tetap meneruskan pembuahannya sedangkan bunga yang belum sempat dibuahi akan mati dengan sendirinya. Jumlah buah durian yang dijarangkan 50-60% dari seluruh buah yang ada. (Oleh : Syahrinaldi , DKPP Kab. Bintan , Kepulauan Riau ).
Penjarangan buah bertujuan untuk mencegah kematian durian agar tidak menghabiskan energinya untuk proses pembuahan. Penjarangan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup, rasa buah, ukuran buah dan frekuensi pembuahan setiap tahunnya. Penjarangan dilakukan bersamaan dengan proses pengguguran bunga, begitu gugur bunga selesai, besoknya harus dilakukan penjarangan (tidak boleh ditunda-tunda). Penjarangan dapat dilakukan dengan menyemprotkan hormon tertentu (Auxin A), pada saat bunga atau bakal buah baru berumur sebulan. Pada saat itu sebagian bunga sudah terbuka dan sudah dibuahi. Ketika hormon disemprotkan, bunga yang telah dibuahi akan tetap meneruskan pembuahannya sedangkan bunga yang belum sempat dibuahi akan mati dengan sendirinya. Jumlah buah durian yang dijarangkan 50-60% dari seluruh buah yang ada. (Oleh : Syahrinaldi , DKPP Kab. Bintan , Kepulauan Riau ).
Sumber : cybex pertanian.go.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar