Manggis merupakan salah satu komoditas buah eksotik
primer dan ekspor sehingga berpotensi untuk dikembangkan sebagai usaha dibidang
agribisnis dan memiliki cita rasa yang eksotik serta keindahan kulit buah dan
daging buah yang putih bersih. Pohon manggis dapat diperbanyak dengan
biji, persilangan atau dengan pencangkokan. Pohon yang berasal dari biji akan
berbunga dalam waktu yang relatif lebih lama dibandingkan dengan yang berasal
dari cangkokan.
Benih manggis yang digunakan harus unggul, artinya bemutu
dan berlabel dan sudah terdaftar di Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih
(.BPSB). Untuk perbanyakan pohon manggis dapat dilakukan dengan Penyemaian Biji di Bedengan, dengan tapan
sebagai berikut :
1. Buat bedengan dengan ukuran lebar 100-120 cm dan panjang sesuai kondisi lahan. Jarak antar bedengan 60-100 cm.
2. Tanah diolah sedalam 30 cm, lalu campurkan pasir dan bahan organik halus dengan pebandingan 3 : 1, serta aduk sampai merata.
3. Pasang atap jerami atau daun kelapa di atas persemaian dengan
ketinggian sisi Timur 150-175 cm dan sisi Barat 10-125 cm.
4. Tanam benih di lubang tanam berukuran 10 x 10 cm dengan jarak 3 x 3 cm dan jarak antar baris 5 cm. Kedalaman lubang tanam sekitar 0,5-1 cm.
5. Tutup benih dengan tanah, lalu tutup bedengan dengan karung goni basah atau jerami setebal 3 cm.
6. Siram persemaian 1-2 kali dan pupuk dengan Urea dan SP-36 masing-masing 2 gram per tanaman setiap bulan.
7. Setelah berumur 1 tahun pindahkan benih ke dalam polibag/kantong plastik berukuran 20 x 30 cm.
8. Benih siap ditanan di lahan atau digunakan sebagai batang bawah setahun kemudian.
1. Buat bedengan dengan ukuran lebar 100-120 cm dan panjang sesuai kondisi lahan. Jarak antar bedengan 60-100 cm.
2. Tanah diolah sedalam 30 cm, lalu campurkan pasir dan bahan organik halus dengan pebandingan 3 : 1, serta aduk sampai merata.
3. Pasang atap jerami atau daun kelapa di atas persemaian dengan
ketinggian sisi Timur 150-175 cm dan sisi Barat 10-125 cm.
4. Tanam benih di lubang tanam berukuran 10 x 10 cm dengan jarak 3 x 3 cm dan jarak antar baris 5 cm. Kedalaman lubang tanam sekitar 0,5-1 cm.
5. Tutup benih dengan tanah, lalu tutup bedengan dengan karung goni basah atau jerami setebal 3 cm.
6. Siram persemaian 1-2 kali dan pupuk dengan Urea dan SP-36 masing-masing 2 gram per tanaman setiap bulan.
7. Setelah berumur 1 tahun pindahkan benih ke dalam polibag/kantong plastik berukuran 20 x 30 cm.
8. Benih siap ditanan di lahan atau digunakan sebagai batang bawah setahun kemudian.
Penyemaian Biji di Polibag, dapat dilakukan dengan cara
sebagai berikut :
1. Biji manggis bisa juga langsung disemai di dalam polibag berukuran 20 x 30 cm.
2. Setiap polibag diisi satu atau dua biji manggis.
3. Lubangi dasar polibag.
4. Gunakan media tanam berupa campuran tanah halus, kompos atau pupuk kandang halus, dan pasir dengan perbandingan 0 : 1 : 1.
5. Tanam biji di dalam polibag dengan membuat lubang kecil sedalam 0,5-1 cm.
6. Simpan polibag yang sisinya dilingkari bilah bambu agar tanaman tidak roboh
7. Siram pesemaian 1-2 hari sekali
8. Pupuk Urea dan SP36 sebanyak 2 -3 gram per tanaman setiap polibag
9. Setelah berumur 2 tahun benih siap untu ditanam.
1. Biji manggis bisa juga langsung disemai di dalam polibag berukuran 20 x 30 cm.
2. Setiap polibag diisi satu atau dua biji manggis.
3. Lubangi dasar polibag.
4. Gunakan media tanam berupa campuran tanah halus, kompos atau pupuk kandang halus, dan pasir dengan perbandingan 0 : 1 : 1.
5. Tanam biji di dalam polibag dengan membuat lubang kecil sedalam 0,5-1 cm.
6. Simpan polibag yang sisinya dilingkari bilah bambu agar tanaman tidak roboh
7. Siram pesemaian 1-2 hari sekali
8. Pupuk Urea dan SP36 sebanyak 2 -3 gram per tanaman setiap polibag
9. Setelah berumur 2 tahun benih siap untu ditanam.
Perbanyakan Vegetatif dengan Sambung Pucuk, dengan tahapan
sebagai berikut :
1. Potong batang bawah setinggi 15-25 cm dari pangkal batang, lalu belah ujung pangkal batang sepanjang 2-3 Cm
2. Runcingkan pangkal batang atas sepanjang 3-5 cm.
3. Selipkan bagian runcing batang atas ke dalam celah batang bawah.
4. Balut bidang pertautan batang bawah dan atas dengan tali rapia
5. Arah pembalutan dari atas ke bawah dan ikat kuat diujung balutan.
6. Sungkup hasil balutan denga plastik transparan dan simpan di tempat yang teduh.
7. Siram secara teratur dan siangi gulma/ tanaman pengganggu di sekitar bibit
8. Umur 2 -3 minggu buka penutup dan biarkan benih tumbuh selama 3 - 4 minggu.
9. Lepas balutan setelah sambungan berumur 3 bulan dan setelah 6 bulan dapat dipindahkan ke kebun .
1. Potong batang bawah setinggi 15-25 cm dari pangkal batang, lalu belah ujung pangkal batang sepanjang 2-3 Cm
2. Runcingkan pangkal batang atas sepanjang 3-5 cm.
3. Selipkan bagian runcing batang atas ke dalam celah batang bawah.
4. Balut bidang pertautan batang bawah dan atas dengan tali rapia
5. Arah pembalutan dari atas ke bawah dan ikat kuat diujung balutan.
6. Sungkup hasil balutan denga plastik transparan dan simpan di tempat yang teduh.
7. Siram secara teratur dan siangi gulma/ tanaman pengganggu di sekitar bibit
8. Umur 2 -3 minggu buka penutup dan biarkan benih tumbuh selama 3 - 4 minggu.
9. Lepas balutan setelah sambungan berumur 3 bulan dan setelah 6 bulan dapat dipindahkan ke kebun .
Sambung Susun, dapat dilkukan dengan tahapan sebagai
berikut :
1. Pilih pohon induk yang produktif sebagal batang atas.
2. Siapkan batang bawah di dalam polibag dan letakkan di tempat yang lebih tinggi daripada pohon induk.
3. Pilih satu cabang dari pohon induk untuk bahan cabang atas. Diameter cabang lebih kurang sama dengan batang bawah.
4. Sayat batang bawah dengan mengikutkan kayunya kira-kira 1/3-I/2 diameter batang sepaniang 5-8 cm.
5. Sayat pula cabang dengan cara yang sama.
6. Satukan bidang sayatan kedua batang dan balut dengan tali rafia.
7. Biarkan benih susuan selama 5-6 bulan.
8. Pelihara pohon induk dan batang bawah di dalam polibag dengan baik.
9. Potong segera benih susuan yang baru, lalu simpan di tempat teduh dengan penyinaran 30 persen selama 3-6 bulan hingga tumbuh tunas baru
10. Pindahkan bibit ke kebon. (Oleh : Syahrinaldi, DKPP Kab. Bintan, Kepulauan Riau ). Sumber : cybex pertanian.go.id
1. Pilih pohon induk yang produktif sebagal batang atas.
2. Siapkan batang bawah di dalam polibag dan letakkan di tempat yang lebih tinggi daripada pohon induk.
3. Pilih satu cabang dari pohon induk untuk bahan cabang atas. Diameter cabang lebih kurang sama dengan batang bawah.
4. Sayat batang bawah dengan mengikutkan kayunya kira-kira 1/3-I/2 diameter batang sepaniang 5-8 cm.
5. Sayat pula cabang dengan cara yang sama.
6. Satukan bidang sayatan kedua batang dan balut dengan tali rafia.
7. Biarkan benih susuan selama 5-6 bulan.
8. Pelihara pohon induk dan batang bawah di dalam polibag dengan baik.
9. Potong segera benih susuan yang baru, lalu simpan di tempat teduh dengan penyinaran 30 persen selama 3-6 bulan hingga tumbuh tunas baru
10. Pindahkan bibit ke kebon. (Oleh : Syahrinaldi, DKPP Kab. Bintan, Kepulauan Riau ). Sumber : cybex pertanian.go.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar