Upaya peningkatan
produksi jagung untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri dan ekspor,
salah satunya dapat ditempuh melalui budidaya tanaman yang baik khususnya
melalui cara penanaman yang baik. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
penanaman jagung adalah : 1) bagaimana pola tanamnya; 2) pembuatan lubang dan
jarak tanam; dan 3) cara penanaman.
Pola Tanam
Terkait dengan sistim produksi tanaman, pola tanam mempunyai arti penting karena terkait dengan agroklimat, tanah dan jenis tanaman. Pola tanaman di daerah tropis seperti di Indonesia, biasanya disusun selama satu tahun dengan memperhatikan curah hujan terutama pada daerah/lahan yang sepenuhnya tergantung dengan curah hujan. Pemilihan jenis/varietas yang ditanam disesuaikan dengan keadaan air yang tersedia atau curah hujan yang ada. Pola tanam yang bisa diterapkan adalah :
Terkait dengan sistim produksi tanaman, pola tanam mempunyai arti penting karena terkait dengan agroklimat, tanah dan jenis tanaman. Pola tanaman di daerah tropis seperti di Indonesia, biasanya disusun selama satu tahun dengan memperhatikan curah hujan terutama pada daerah/lahan yang sepenuhnya tergantung dengan curah hujan. Pemilihan jenis/varietas yang ditanam disesuaikan dengan keadaan air yang tersedia atau curah hujan yang ada. Pola tanam yang bisa diterapkan adalah :
1. Tumpangsari (inter
cropping) yaitu melakukan penanaman lebih dari satu tanaman pada lahan yang
sama dengan umur tanaman yang sama atau berbeda. Contoh : tumpangsari dengan tanaman
yang umurnya sama seperti jagung dan kedelai, sedang tumpangsari tanaman yang
berbeda umur seperti jagung, ketela pohon dan padi gogo.
2. Tumpang gilir (multiple
cropping), dilakukan secara beruntun sepanjang tahun dengan mempertimbangkan
faktor-faktor lain untuk mendapat keuntungan. Contoh : jagung, padi gogo,
kacang tanah dan ubi kayu.
3. Tanaman bersisipan (relay
cropping) yaitu pola tanam dengan cara menyisipkan satu atau beberapa jenis
tanaman selain tanaman pokok dengan waktu tanam yang bersamaan atau waktu yang
berbeda. Contoh : tanaman jagung disisipkan tanaman kacang tanah dan pada saat
umur jagung akan dipanen disisipkan kacang panjang.
4. Tanaman campuran (mixed
cropping) , yaitu penanaman terdiri atas beberapa tanaman dan tumbuh tanpa
diatur jarak tanam maupun larikannya, semua tercampur jadi satu. Contoh :
tanaman campuran seperti jagung, kedelai dan ubi kayu.
Lubang Tanam dan Jarak Tanam
Lubang tanam dibuat dengan alat tugal. Agar benih tidak terhambat pertumbuhannya, lubang tanam dibuat dengan alat tugal dengan kedalaman 3 - 5 cm dan tiap lubang diisi 1 -3 butir benih.
Lubang tanam dibuat dengan alat tugal. Agar benih tidak terhambat pertumbuhannya, lubang tanam dibuat dengan alat tugal dengan kedalaman 3 - 5 cm dan tiap lubang diisi 1 -3 butir benih.
Jarak tanam jagung disesuaikan dengan umur panennya, semakin panjang umurnya - tanaman akan semakin tinggi dan dan memerlukan tempat yang lebih luas sehingga jarak tanamnya berbeda dengan tanaman yang berumur pendek. Jagung yang berumur panjang (umur sama atau lebih dari 100 hari) dan jarak tanam yang dibuat 40 x 100 cm dengan jumlah benih 2-3 butir per luabng. Jagung berumur sedang (umur 80 - 100 hari) menggunakan jarak tanam 25 x 75 cm dengan jumlah benih 1-2 butir per lubang, sedangkan jagung berumur pendek (< 80 hari) menggunakan jarak tanam 20 x 50 cm dengan jumlah benih 1 butir per lubang.
Cara penanaman
Jagung membutuhkan air yang cukup artinya tanaman tidak dapat tumbuh dengan baik bila kurang atau air yang berlebihan yang penting selama pertumbuhan tanaman air cukup tersedia. Pada saat penanaman sebaiknya tanah dalam keadaan lembab dan tidak tergenang, bila tanah kering perlu diairi.
Pembuatan lubang tanaman dan
penanaman biasanya memerlukan 4 orang, yang 2 orang untuk membuat lubang dan 1
orang memasukkan benih dan 1 orang memasukkan pupuk dasar dengan dosis 1,5 - 2
ton/ hektar) dan menutup lubang tanam. Jumlah benih yang diperlukan tergantung
jarak tanam, untuk jarak tanam 40 x 100 cm memerlukan 2-3 butir per lubang,
jarak tanam 25 x 75 cm memerlukan 1-2 butir per lubang.
Jika jagung ditanam di lahan
sawah irigasi, sebaiknya benih ditanam di musim kemarau, jika ditanam di
sawah tadah hujan, sebaiknya benih ditanam di akhir musim hujan dan bila di
lahan kering sebaiknya benih ditanam pada awal musim hujan atau akhir musim
hujan. Dalam budidaya jagung, tidak
dianjurkan melakukan penyulaman bagi benih yang tidak tumbuh dengan penanaman
benih baru, karena akan menyebabkan bervariasinya pertumbuhan tanaman dan
tongkol tidak terisi penuh.
(Oleh : Syahrinaldi, DKPP Kab. Bintan, Kepulauan Riau ) . Sumber : cybex pertanian.go.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar