Hama pada tanaman manggis sangat
merugikan para petani, karena dapat menurunkan kualitas maupun produksinya,
sehingga diperlukan upaya pengendalian hama tersebut. Beberapa jenis hama yang
menyerang tanaman manggis dan cara pengendaliannya dapat diuraikan sebagai
berikut:
1) Penggerek daun
Hama ini menyerang daun muda yang helaiannya baru membuka. Serangan berat dapat menyebabkan tanaman tumbuh merana dikarenakan daun tidak bisa melakukan fotosintesa. Pengendaliannya dapat dilakukan secara mekanis yaitu dengan memangkas,mengumpulkan dan membakar daun-daun yang terserang. Pengendalian secara biologis dapat menggunakan musuh alami parasitoid Ageniaspis sp. Pengendalian juga dapat dilakukan dengan cara kimiawi yaitu dengan menyemprotkan insektisida berbahan aktif betasilfurin, imidakkloprid, diazinon, metidation seperti curacron dengan konsentrasi 2 ml/lt dan volume semprot 7 - 10 liter per tanaman (disesuaikan dengan keadaan tajuk tanaman)
2). Penghisap daun dan buah muda
Hama ini menyerang daun, tunas muda, bunga dan pentil dengan cara mengisap cairan sehingga pertumbuhan daun, tunas muda, bunga dan pentil buah terhambat yang akhirnya dapat menurunkan produksi buah. Bagian tanaman yang terserang tampak bekas tusukan berupa noda kering berwarna coklat kemerahan hingga hitam dan bagian tersebut sangat rapuh.
Hama ini menyerang daun, tunas muda, bunga dan pentil dengan cara mengisap cairan sehingga pertumbuhan daun, tunas muda, bunga dan pentil buah terhambat yang akhirnya dapat menurunkan produksi buah. Bagian tanaman yang terserang tampak bekas tusukan berupa noda kering berwarna coklat kemerahan hingga hitam dan bagian tersebut sangat rapuh.
Pengendalian secara teknis dilakukan dengan membuat persemaian ditempat yang tidak terlindung atau mengurangi naungan. Jika ada nimfa atau imago hama segera musnahkan.
Pengendalian secara biologi dilakukan dengan memanfaatkan agen hayati seperti Beauveria bassiana. Musuh alami helopeltis diantaranya belalang sembah (Mantis sp), laba-laba, kepik dari famili Reduviidae, dan semut hitam (Dolichoderus thoracicus). Semut hitam aktif bergerak sehingga mengganggu proses peletakan telur helopeltis.
Pengendalian secara kimiawi dapat menggunakan pestisida botani atau pestisida sintetik. Pestisida botani dapat dibuat dari tanaman Tithonia,sp(nama daerahnya kipait atau paitan). Cara pembuatannya ambil daun paitan seperlunya, kemudian ditumbuk lalu direndam selama 24 jam dengan konsentrasi 25 - 50 gram / liter air. Kemudian disaring dan larutan tersebut diaduk hingga tercampur merata, lalu masukkan dalam tangki penyemprot. Jika menggunakan pestisida sintetik dapat menggunakan insektisida Fastac 15 EC dengan dosis 15 gram /liter air.
3) Kutu putih
Kutu putih merusak penampilan buah manggis.Kutu putih yang masih muda hidup dan menghisap cairan kelopak bunga, tunas atau buah muda, sementara kutu dewasa mengeluarkan semacam tepung putih yang menyelimuti seluruh tubuhnya. Pengendalian secara teknis dengan cara mengurangi kepadatan tajuk, sementara pengendalian secara kimiawi dapat menggunakan insektisida Dusban 0,2 % yang dilakukan dengan cara menyemprotkan pada tanaman.
4) Thrips
Serangan thrips dapat menurunkan kualitas buah manggis karena adanya spot-spot putih yang tersebar pada buah manggis. Gejala serangan hama thrips dimulai pada fase kuncup, bunga mekar , hingga fase perkembangan buah. Populasi hama ini meningkat pesat bila fase-fase tersebut disertai dengan kondisi lingkungan yang lembab dan suhu tinggi. Pengendalian thrips dapat dilakukan dengan cara mengurangi kerapatan tajuk tanaman dan membersihkan daun-daun yang gugur dibawah pohon. Lakukan penyemprotan saat berbunga hingga buah berdiameter 2 cm dengan menggunakan insektisida Regent 0,3 G dengan dosis 2 ml/ liter air.
5) Tungau
Gejala serangan berupa perubahan warna di tangkai daun, bunga, dan buah menjadi perunggu serta bercak berwarna kekuningan di permukaan daun. Serangan di bagian bawah daun menyebabkan kerusakan jaringan mesofil daun sehingga transpirasi tanaman meningkat. Pengendalian dapat dilakukan dengan cara mekanis melalui pembungkusan buah dan secara biologi menggunakan musuh alami berupa predator dari famili Coccinellidae dan Chrysophidae. Jika serangan tergolong berat, dapat disemprot dengan akarisida Antimit 570 EC dengan bahan aktif progargit 570 g / liter air.
6) Tupai
Tupai sering memakan buah manggis yang hampir masak. Setiap ekor tupai mampu menghabiskan 2 - 3 buah manggis per hari. Pengendalian secara teknis dilakukan dengan membersihkan pertanaman manggis dari sarang dan tempat persembunyian tupai, menangkap dengan menggunakan perangkap maupun menembak dengan senapan angin. Dapat juga menggunakan bahan kimia dengan cara memasang umpan berupa buah-buahan yang diberi racun.
Secara umum cara pengendalian hama dapat dilakukan dengan 3 (tiga) cara yaitu secara teknis atau mekanis, biologi dan kimiawi. Secara teknis atau mekanis adalah dengan cara melakukan pemangkasan, mengumpulkan daun-daun yang terserang, membakar daun dan ranting yang mati, mengurangi kerapatan tajuk dan membersihkan lingkungan sekitar tanaman atau sanitasi. Pengendalian secara biologi dapat menggunakan musuh-musuh alami seperti laba-laba, semut hitam maupun belalang dan kepik, sementara pengendalian dengan kimia yaitu menggunakan insektisida. (Oleh : Syahrinaldi, DKPP Kab. Bintan, Kepulauan Riau) Sumber : cybex pertanian.go.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar