Tanaman pisang sekali kita tanam jauh
lebih repot membasmi daripada menanamnya. Begitulah tanaman bandel ini,
dibiarkan pun tetap akan menghasilkan buah, mungkin itulah yang menyebabkan
kebanyakan petani agak enggan merawat tanaman pisangnya. Padahal dengan
sejumlah masukan teknologi yang telah dipublikasikan pisang ambon atau buai
yang dipelihara dengan baik mampu menghasilkan buah minimal 30 kg/tandan,
Beberapa kegiatan
perawatan/pemeliharaan yang perlu mendapat perhatian adalah :
1). Pemangkasan, pemangkasan daun kering bertujuan untuk pencegahan penularan penyakit, mencegah daun-daun yang tua menutupi anakan dan melindungi buah dari goresan daun. Saat pembungaan setidaknya ada 6-8 daun sehat, agar perkembangan buah menjadi maksimal. Setelah pemangkasan bunga jantan dilakukan sebaiknya tidak dilakukan pemangkasan daun lagi, daun bekas pangkasan dari tanaman sakit dikumpulkan dan kemudian dibakar. Alat pemangkasan sebaiknya disterilkan dengan desinfektan misalnya menggunakan bayclean atau alkohol.
1). Pemangkasan, pemangkasan daun kering bertujuan untuk pencegahan penularan penyakit, mencegah daun-daun yang tua menutupi anakan dan melindungi buah dari goresan daun. Saat pembungaan setidaknya ada 6-8 daun sehat, agar perkembangan buah menjadi maksimal. Setelah pemangkasan bunga jantan dilakukan sebaiknya tidak dilakukan pemangkasan daun lagi, daun bekas pangkasan dari tanaman sakit dikumpulkan dan kemudian dibakar. Alat pemangkasan sebaiknya disterilkan dengan desinfektan misalnya menggunakan bayclean atau alkohol.
2). Penyiangan dan Penggemburan Tanah, tanah disekitar pohon pisang harus dibersihkan dari rumput pengganggu/gulma, sekaligus digemburkan dengan cangkul kecil (koret). Penggemburan tanah tidak boleh terlalu dalam karena perakaran pisang itu dangkal dan pekerjaan dilakukan sesuai dengan kondisi kebun. Bila gulma tidak banyak maka yang perlu dilakukan adalah penggemburan tanah agar perakaran dan bonggol pisang bisa berkembang dengan baik.
Pengendalian
gulma secara mekanis terutama dilakukan pada saat tanaman berumur 1 sampai 5
bulan, terutama 3 bulan pertama pengendalian gulma harus dilakukan secara
intensif. Setelah tanaman berumur 5 bulan pengendalian mulai dikurangi karena
kanopi tanaman telah saling menutupi sehingga dapat menekan pertumbuhan gulma.
Penyiangan dilakukan selang waktu 2-3 bulan.
Saat ini pengendalian gulma dapat
dilakukan dengan herbisida karena tanaman sudah cukup tinggi sehingga daun
tanaman tidak terkena herbisida seperti DMA G, Paracol dan Herbisol sesuai
dosis anjuran di kemasan. Penggunaan herbisida umumnya tergantung pada musim,
musim kering menggunakan herbisida sistemik dan musim hujan menggunakan herbisida
kontak. Kebersihan kebun di bawah tanaman pisang penting sekali, karena gulma
dan sisa-sisa batang pisang yang ada dapat merupakan sarang hama penggerek
batang. Hati-hati dengan penggunaan tanaman penutup tanah seperti Centrosema,
Indigofera dan lain-lain yang dapat bersifat racun terhadap tanaman pisang.
3).Pembumbunan, perlu dilaksanakan bila umb i pisang muncul ke permukaan tanah, demikian juga pada waktu tanaman pisang menghasilkan rumpun (beranak). Hal ini dimaksudkan agar perakaran bisa berkembang lebih baik sekaligus memperkuat pertumbuhan tanaman pisang.
4). Pengairan, perakaran tanaman pisang dangkal, dekat dengan permukaan tanah namun tanaman ini tahan terhadap kekeringan atau kekurangan air karena perakarannya banyak mengandung air. Apabila tandan buah keluar pada musim kemarau, maka tandannya pendek pendek dan kecil-kecil.
5) Penjarangan Anakan, bertujuan untuk mengurangi jumlah anakan, menjaga jarak tanam dan menjaga agar produksi tidak menurun. Penjarangan anakan dilakukan dengan memelihara 1 tanaman induk (umur 9 bulan), 1 anakan (umur 7 bulan) dan 1 anakan muda (umur 3 bulan) yang dilakukan rutin setiap 6 - 8 minggu.
Anakan yang dipilih atau disisakan
adalah anakan yang terletak pada tempat terbuka dan yang terletak diseberangnya,
jadi setiap rumpun supaya dijaga tinggal 3 anakan, yang lain dibuang
hati-hatibsupaya hasilnya tinggi. Setelah bunga terakhir pada jantung mekar
yang ditandai dengan pertumbuhan uler pisang lambat sekali segera sisa jantung
dipotong. Pemotongan jantung pisang dapat meningkatkan produksi buah antara 2 -
5%.
6). Perawatan Tandan, membersihkan daun sekitar tandan terutama daun yang sudah kering dan membuang buah pisang yang tidak sempurna pada 1-2 sisir terakhir, diikuti dengan pemotongan bunga jantan agar buah pada tandan diatasnya dapat tumbuh dengan baik. Buah dibungkus/dikerodong dengan kantong plastik warna biru ukuran 1m x 45 cm. Hal ini dilakukan untuk melindungi buah darin kerusakan oleh serangga atau karena gesekan daun.
Setelah dibungkus tandan yang mempunyai
masa pembuahan sama dapat diberi tanda (misal dengan tali rafia yang sama0. Hal
ini untuk menentukan waktu panen yang tepat sehingga umur dan ukuran buah
seragam. Sebelum buah dipanen agar tanaman tidak roboh dapat ditopang dengan
bambu atau dengan mengikat pangkal tandan dengan kabel atau tali yang dibentang
diantara barisan tanaman pisang.
7). Sanitasi Kebun, bertujuan untuk menjaga lingkungan kebun tetap sehat, sehingga pertumbuhan tanaman dapat berlangsung dengan baik. Sanitasi dilakukan 45 hari sekali meliputi kegiatan pembersihan daun kering, penjarangan anakan dan pembuangan sisa tanaman bekas panen. (Oleh : Syahrinaldi , DKPP Kab. Bintan, Kepulauan Riau ). Sumber : cybex pertanian.go.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar