Kamis, 11 April 2013

TEMU KARYA PENYULUH PERTANIAN DAN PENGURUS GAPOKTAN SE-PROVINSI KEPULAUAN RIAU





Badan Ketahanan Pangan Provinsi Kepulauan Riau mengadakan kegiatan Temu Karya Penyuluh Pertanian   dan Pengurus  Gapoktan se-Provinsi  Kepulauan Riau. Kegiatan ini pada awalnya di rancang untuk menampilkan karya atau prestasi kerja para Penyuluh Pertanian  dan pengurus Gapoktan di lapangan, tetapi ternyata dalam pelaksanaannya lebih tepat dikatakan sebagai temu teknis karena pada saat itu para peserta diberi materi tentang budidaya tanaman Buah Naga dan materi tentang Agribisnis.
Kegiatan Temu Karya ini di laksanakan di Hotel Sunrise City , Tanjungpinang. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Senin dan Selasa (10 – 11 Des 2012). Kegiatan tersebut dihadiri dan dibuka oleh Kepala Badan Ketahanan Pangan Provinsi Kepulauan Riau, Bapak Rahminudin, MM dan sebagai narasumber nya adalah Bapak Irwan Kasup dari BPTP Riau.
Dalam pelaksanaannya kegiatan ini dilakukan dalam bentuk ceramah dan diskusi  dan Para Penyuluh Pertanian dan Pengurus Gapoktan cukup bersemangat mengikuti kegiatan Temu Karya ini. Dalam kesempatan tersebut disampaikan   materi tentang budidaya dan pengendalian hama  penyakit pada  tanaman Buah Naga . Tanaman Buah Naga sebenarnya termasuk tanaman yang tahan terhadap kekeringan karena tanaman ini termasuk dalam famili kaktus dan relatif mudah dalam perawatannya. Tetapi tentunya dalam budidaya selalu ada gangguan hama dan penyakit yang menyerang yang bisa mengakibatkan hasil produksi yang tidak maksimal dan bisa mengalami kerugian. Oleh karena itu harus diperhatikan apabila dijumpai gangguan hama dan penyakit yang menyerang tanaman buah naga.
             Adapun gangguan hama yang menyerang tanaman buah naga yaitu :
Tungau
            Hama Tungau  menyerang kulit batang atau cabang yang merusak jaringan klorofil yang berfungsi untuk asimilasi dari hijau menjadi cokelat. Penanggulangannya dengan menyemprotkan Omite dengan dosis 1-2 gr/ltr air yang dilakukan 2-3 kali seminggu.

Kutu Sisik
Hama kutu sisik umumnya berada pada bagian cabang yang tidak terkena matahari langsung dan cabang yang diserang hama ini akan terlihat kusam. Hama ini juga bisa diatasi dengan penyemprotan Kanon dengan dosis sama dengan pengendalian hama kutu putih pada sela-sela tanaman yang ternaungi atau tidak terkena sinar matahari.

Kutu Batok
Hama kutu batok menyerang tanaman dengan mengisap cairan pada batang atau cabang yang menyebabkan cabang berubah menjadi berwarna kuning. Pengendaliannya juga bisa menggunakan cara yang sama dengan pengendalian hama kutu putih dan kutu sisik.

Bekicot
           Hama bekicot sangat merugikan bagi tanaman buah naga karena  hama ini menyerang pada bagian  batang atau cabang dengan menggerogotinya dan dapat mengakibatkan cabang tanaman akan membusuk . Hama ini disebabkan karena kebersihan kebun yang kurang terjaga.

Semut
            Hama semut muncul pada saat tanaman buah naga mulai berbunga.  Hama semut mulai mengerubungi bunga yang baru kuncup dan akan mengakibatkan kulit buah nantinya akan berbintik-bintik berwarna coklat yang tentunya harga buah akan menurun dengan kualitas seperti itu. Pengendalian atau pencegahannya dengan menyemprotkan Sevin atau  Gusadrin dengan dosis 2 cc/ltr air.

Burung
            Gangguan hama burung pada tanaman buah naga umumnya jarang terjadi dan tidak perlu dikuatirkan. Biasanya menyerang pada buah yang telah masak pada bagian atas.

PENYAKIT TANAMAN BUAH NAGA
Busuk Pangkal Batang
Penyakit busuk pangkal batang pada umumnya menyerang pada saat penanaman buah naga, tanaman buah naga sering mengalami pembusukan pada pangkal batang, berwarna kecokelatan dan terdapat bulu putih. Pembusukan tersebut disebabkan oleh kelembaban tanah yang berlebihan sehingga muncul jamur yang menyebabkan kebusukan yaitu Sclerotium rolfsii Sacc. Penyakit ini sering terjadi pada bibit setek yang belum tumbuh akar dalam bentuk potongan. Pengendalian penyakit tanaman buah naga yang terserang oleh penyakit busuk pangkal batang harus menggunakan  penyemprotan Benlate dengan dosis 2 g/ltr air atau menggunakan Ridomil 2 g/ltr air sebulan sekali.
Bila muncul gejala kekuningan pada pangkal batang maka segera dilakukan penyemprotan pada seluruh batang dan diutamakan pada pangkal batang yang terserang.
           Pengendalian  penyakit busuk pangkal batang dapat dilakukan dengan  cara pengairan yang yang sesuai dengan kebutuhan dari tanaman dan disertai dengan penyemprotan fungisida dan Atonik didaerah pangkal batang pada tanaman yang berumur 30 hari pada awal penanaman.
 

Fusarium
        Penyakit layu yang disebabkan oleh jamur  Fusarium oxysporium Schl. Gejalanya antara lain cabang tanaman berkerut, layu, dan busuk berwarna coklat. Penanggulangannya dengan menyemprotkan Benlate dengan dosis 2g/liter air dalam seminggu 1-2 kali penyemprotan pada bagian batang dan cabang.
Kegiatan Temu Karya Penyuluh Pertanian dan Pengurus Gapoktan ini diikuti sebanyak 82 orang yang berasal dari utusan  Kabupaten dan Kota yang ada di Provinsi Kepulauan Riau. (oleh : Syahrinaldi, Penyuluh Pertanian pada BPPKP Kabupaten Bintan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar