Selasa, 25 Juni 2019

Budidaya Jagung



Cara Bertanam
Sebelum benih ditanam terlebih dahulu dibuat lubang-lubang dengan menggunakan alat seperti tugal. Kemudian benih ditanam dengan cara memasukkannya kedalam lubang tersebut. Untuk varietas non hibrida tiap lubang diisi 2 - 3 biji sedangkan untuk varietas hibrida cukup dengan satu biji per lubang tanaman.
 
Pemeliharaan Tanaman
• Penyulaman
Penyulaman dilakukan terhadap benih yang tidak tumbuh. Sebaiknya penyulaman dilakukan paling lambat satu minggu sebelum tanam agar pertumbuhan tanaman sulaman tidak tertinggal dengan yang lain.
• Penjarangan
Penjarangan dilaksanakan pada saat tanaman berumur 2- 3 minggu setelah tanam. Penjarangan tanaman harus disesuaikan dengan jumlah tanaman yang dianjurkan. Cara melakukan penjarangan yaitu dengan memotong pohon dengan gunting atau pisau yang cukup tajam.

• Pembumbunan
Pembumbunan dilakukan pada saat berumur 3 - 4 minggu setelah tanam atau dapat juga dilakukan bersamaan pada saat penyiangan. Pembumbunan bertujuan untuk memperkokoh berdirinya batang jagung agar tidak mudah roboh. Pembumbunan akan mendekatkan zat-zat makanan sehingga tanaman dapat dengan mudah menyerap zat - zat makanan dari dalam tanah. Alat untuk melakukan pembumbunan dapat menggunakan cangkul. Caranya yaitu dengan menarik tanah yang berada disekitar tanaman kearah pangkal batang sehingga tanah membentuk gundukan pada sekeliling batang tanaman.
 
Pengairan
Yang perlu diperhatikan tentang masalah pengairan atau pemberiaan air pada jagung diantaranya adalah :
• Pada tanah - tanah berat sangat diperlukan sekali adanya saluran drainase yang memiliki fungsi utama sebagai saluran pembuangan, disamping dapat berfungsi juga sebagai saluran pemasukan air.
• Pada penanaman jagung di musim kering (kemarau) tanaman diairi sekurang -kurangnya 4 kali masing-masing sebanyak 60 mm setiap kali pemberian air. Dengan demikian kondisi tanam selama masa pertumbuhan akan tetap dipertahankan agar senantiasa dalam keadaan cukup jenuh atau diatas kapasitas lapang
• Fase-fase pertumbuhan tanaman jagung yang memerlukan air pada waktu bertanam, sesaat sebelum keluarnya malai dan pada periode keluarnya rambut sampai pada fase pembentukan tongkol.
• Tanaman jagung tidak tahan terhadap air yang berlebihan meskipun pada periode pendek ( tidak terlalu lama ).

Pemupukan
Pemupukan terhadap tanaman jagung sangat diperlukan agar unsur-unsur hara yang dibutuhkan tanaman senantiasa tercukupi. Pupuk yang digunakan dapat berupa pupuk organik seperti kompos atau pupuk kandang ( pupuk alam) dan juga pupuk anorganik seperti Urea, SP- 36, KCL dan ZA (pupuk buatan)
 
Takaran Pupuk
Dosis pupuk yang digunakan harus disesuaikan dengan rekomendasi setempat. Namun secara umum dosis pemupukan untuk tanaman jagung hibrida maupun non hibrida adalah sebagai berikut :
 Hibrida : (300 - 350 ) kg urea + ( 100 - 200 ) kg SP 36 + ( 50 - 100 ) KCL/Ha
 Selain pupuk anorganik seperti urea, SP-36, KCL dan ZA, pertanaman
 jagung sebaiknya diberikan juga pupuk organik seperti pupuk kandang, kompos atau pupuk hijau sebanyak 15 ton - 20 ton / Ha.

Waktu pemupukan
Pemupukan jagung dapat dibedakan menjadi:
• Pemupukan dasar yaitu pemupukan yang dilakukan bersamaan pada saat tanamDosis pemupukan dasar adalah dengan 1/3 bagian urea + seluruh bagian SP-36 dan seluruh bagian KCL, diberikan bersamaan pada saat tanam. Sedangkan pupuk organik (kompos atau pupuk kandang) diberikan pada saat pengolahan tanah
• Pemupukan susulan yaitu dengan 2/3 dosis urea, diberikan pada saat tanaman berumur satu bulan setelah tanam.
 
Cara pemupukan
Untuk jenis-jenis pupuk organik ( pupuk kandang, kompos, atau pupuk hijau), cara pemberiannya adalah dengan menyebarkan merata diatas permukaan tanah pada saat pengolahan tanah.

Sedangkan pupuk anorganik cara pemberiannya yaitu :
 Pupuk dasar diberikan dengan cara ditugal atau digarit sejauh 7 cm di sebelah kiri dan kanan lubang tanaman dengan kedalaman 10 cm kemudian lubang atau garitan ditutup kembali dengan tanah Pupuk N dan P ( Urea dan SP36) diberikan dalam satu lubang, sedangkan pupuk K (KCL) diberikan pada lubang yang lain.
 Pupuk susulan diberikan dengan cara ditugal atau dalam larikan pada
 jarak 15 cm dari barisan tanaman dengan kedalaman 10 cm dan selanjutnya lubang tersebut ditutup kembali dengan tanah.  (Oleh : Syahrinaldi, DKPP Kab. Bintan, Kepulauan Riau) 
Sumber : cybex pertanian.go.id


Tidak ada komentar:

Posting Komentar