Kegiatan konservasi air dan
antisipasi anomali iklim difokuskan untuk menjaga ketersediaan air ditingkat
usaha tani sebagai suplei irigasi dengan menampung air hujan mata air serta
sumber air lainnya/dan atau meninggikan muka air dalam skala mikro. Sekolah
Lapang iklim (SLI) merupakan pemberdayaan petani untuk meningkatkan pengetahuan
petani dalam mengantisipasi perubahan iklim. Kegiatan utama Konservasi Air/Antisipasi
Anomali Iklim terdiri dari Pengembangan Embung, Pengembangan Dam Parit dan
Sekolah Lapang Iklim.
Berikut secara ringkas
disampaikan spesifikasi tehnis masing masing kegiatan sbb:
1. Pengembangan Embung;
Embung adalah bangunan Konservasi air berbentuk kolam/cekungan untuk menampung
air dari hujan, parit atau sungai kecil, mata air serta sumber air lainnya
untuk mendukung usaha pertanian (pangan/hortikultura), perkebunan dan
peternakan.
2. Konstruksi Embung; a.
Bendung dan Pelimpah, Bendung berfungsi untuk membendung, menahan dan
meninggikan permukaan air. Pada bagian bendung ini harus dilengkapi dengan
pelimpah yang berfungsi untuk menyalurkan/melimpaskan air secara langsung saat
volume air melebihi kapasitas tampungan embung. b.Pintu Penguras; Berfungsi
untuk menguras dan membersihkan sedimen yang ada dalam embung serta untuk
mengosongkan seluruh isi embung, bila diperlukan untuk perawatan pintu bisa
berupa pintu sekat balok atau pintu sorong, bahkan jika sumber air yang
digunakan tidak membawa sedimen, dimungkinkan saluran penguras cukup dibuatkan
saluran dari pipa yang bisa dibuka/tutup. c. Pintu/Saliran Pemasukan (Inlet),
berfungsi untuk mengarahkan air agar mudah masuk ke dalam embung dan menyaring
kotoran/sedimen yang mungkin ke embung. Untuk itupada saluran ini perlu dibuat
atau penyaring kotoran. d. Pintu Irigasi/Saluran Pengeluaran (Outlet),
Berfungsi untuk mengatur air untuk irigasi ke lahan pertanian. Pintu irigasi
bisa berupa sekat balok atau pintu sorong. Jika elevasi lahan pertanian lebih
tinggi dari pada embung, pembuatan saluran pengeluaran tidak diperlukan,
sedangkan pemanfaatan airnya bisa menggunakan pompa
3. Pembangunan Damparit; Dam
parit adalah suatu bangunan konservasi air berupa bendung kecil pada
parit-parit alamiah atau sungai-sungai kecil yang dapat menahan air dan
meningkatkan tinggi muka air untuk disalurkan sebagai air irigasi.
4. Konstruksi Damparit;
a.Talut/jagaan (Free board), berfungsi untuk menjaga pinggir parit tidak
tergerus oleh air dan akan menjadi pegangan bendung. b. Bangunan
bendung/pelimpah, berfungsi untuk membendung aliran/ meninggikan muka air di
parit dan sekaligus melimpahkan air saat volume air melebihi kapasitas tampung.
c. Pengendali/pintu air, berfungsi untuk mengatur volume air yang akan di alirkan
ke lahan usaha tani melalui saluran irigasi. Pengendali/ pintu air ini dapat di
bangun di samping atau di pinggir bendung. d.Pintu penguras, berfungsi untuk
menguras dan membersihkan bendung dari kotoran dan sedimentasi. e.Saluran
irigasi, berfungsi menyalurkan air dari bendung ke lahan usaha tani. f. Kolam
olak, berfungsi agar air yang terjun melalui pelimpas tidak merusak bendung.
5. Sekolah Lapang Iklim;
Sekolah lapangan iklim untuk perkumpulan petani pemakai air bersih adalah
sekolah lapang yang dilaksanakan di alam terbuka dengan memberdayakan petani
agar mampu membaca kondisi iklim serta kearifan lokal untuk melaksanakan
budidaya pertanian spesifik lokasi agar dapat meminimalisir penurunan produksi
akibat dampak anomali iklim (banjir dan kekeringan)
6. Pelaksanaan; Sekolah
lapang iklim terdiri dari 12 kali pertemuan dengan jarak antara pertemuan
disesuaikan dengan kondisi lapangan. Tahap pelaksanaan terdiri dari : a.
Persiapan (2 kali pertemuan), Persiapan meliputi pembuatan kontrak kerja dan
kontrak belajar antara peserta, pemandu dan instansi terkait dan menyepakati
kegiatan proses belajar yang akan dilaksanakan (menetapkan jadwal, kurikulum
dan lokasi). b.Proses belajar; Proses Belajar dilaksanakan melalui 10 kali
pertemuan yang mempelajari kurikulum sesuai kurikulum dengan jadwal yang telah
disepakati bersama
7. Kurikulum; 1).Pengenalan
Istilah dalam prakiraaan ikim, 2). Pengenalan ekosistem, 3) Mempelajari
teknologi kearifan local, 4).Konsep peluang, 5).Mengenali dan mempelajari
dampak perubahan iklim dan upaya adaptasi perubahan iklim. 6).Dinamika
kelompok. 7).Evaluasi hasil pengamatan di lapangan. 8). Hari lapang petani (Oleh : Syahrinaldi, DKPP Kab. Bintan, Kepulauan Riau) Sumber : cybex pertanian.go.id
numpang promote ya min ^^
BalasHapusbosan tidak tahu harus mengerjakan apa ^^
daripada begong saja, ayo segera bergabung dengan kami di
F*A*N*S*P*O*K*E*R cara bermainnya gampang kok hanya dengan minimal deposit 10.000
ayo tunggu apa lagi buruan daftar di agen kami ^^
|| WA : +855964283802 || LINE : +855964283802 ||