Tidak bedanya dengan tanaman penghasil buah
lainnya, tanaman salak juga tidak luput dari adanya serangan penyakit. Jika tanaman
salak yang diusahakan itu sampai diserang penyakit dan tidak ada upaya
pengendaliannya maka produksi salak yang diharapkan, yaitu banyak buahnya dan
baik mutunya sulit diperoleh apalagi jika serangannya sudah berat. Oleh karena
itu bagi petani atau masyarakat yang sedang membudidayakan salak, usahakan
jangan sampai tanaman hortikultura yang sedang diusahakan itu diserang
penyakit. Untuk itu, apabila tanaman salak yang diusahakannya itu sampai
diserang penyakit, segera dilakukan pengendalian supaya serangannya tidak
bertambah parah.
Jenis Penyakit dan Upaya Pengendaliannya
1. Penyakit Layu
Penyebabnya adalah cendawan Thielaviopsis paradoxa yang menyerang daun, baik daun itu masih mdua maupun daun yagn sudah tua. Adanya serangan penyakit ini ditandai antara lain daun yagn diserang berwarna pucat, kemudian layu, membusuk dan terkulai. Jika penyakit ini menyerang akarnya, pada akar terlihat gejala bercak kemudian mengelupas. Sedang apabila menyerang batangnya, pada batang yang diserangnya itu nampak adanya warna hitam.
Penyebabnya adalah cendawan Thielaviopsis paradoxa yang menyerang daun, baik daun itu masih mdua maupun daun yagn sudah tua. Adanya serangan penyakit ini ditandai antara lain daun yagn diserang berwarna pucat, kemudian layu, membusuk dan terkulai. Jika penyakit ini menyerang akarnya, pada akar terlihat gejala bercak kemudian mengelupas. Sedang apabila menyerang batangnya, pada batang yang diserangnya itu nampak adanya warna hitam.
Upaya untuk mengendalikan
serangan penyakit ini diantaranya pangkas bagian tanaman yang diserang kemudian
dibakat sehingga bagian tanaman yang diserang tersebut tidak menjadi sumber
penyebaran penyakit. Selain itu, lakukan pemupukan sesuai anjuran sehingga
pertumbuhan tanaman sehat/kat yang akhirnya tidak mudah diserang penyakit. Bila cara pengendalian di atas sulit dilakukan atau
hasilnya tidak memuaskan, upaya lainnya bisa disemprot dengan fungisida
sistemik, misalnya dengan Bayfolan 250 EC, Bayleton 250 EC atau jenis lain yang
dianjurkan.
2. Penyakit Busuk Pelepah
Penyakit ini juga disebabkan oleh cendawan/jamur. Sebagai tanda atau gejala bahwa tanaman salak itu diserang penyakit ini antara lain pada pelepah terdapat bercak-bercak coklat sampai kemerah-merahan. Bercak-bercak ini selanjutnya membersar adxan menjalar ke seluruh bagian pelepah. Jika serangannya sudah berat, maka seluruh pelepah membusuk dan mengering (mati). Tentunya dengan kejadian ini buah salak yang diharapkan tidak dapat diperoleh.
Penyakit ini juga disebabkan oleh cendawan/jamur. Sebagai tanda atau gejala bahwa tanaman salak itu diserang penyakit ini antara lain pada pelepah terdapat bercak-bercak coklat sampai kemerah-merahan. Bercak-bercak ini selanjutnya membersar adxan menjalar ke seluruh bagian pelepah. Jika serangannya sudah berat, maka seluruh pelepah membusuk dan mengering (mati). Tentunya dengan kejadian ini buah salak yang diharapkan tidak dapat diperoleh.
Untuk mengendalikannya,
usahakan kebun salak selalu dalam keadaan bersih sehingga jamur tidak mudah
berkembangbiak. Bagi tanaman yang sudah diserang berat, bagian tanaman yang
diserang berat tersebut dipangkas atau dibongkar lalu dibakar supaya tidak
menjadi sumber penyebaran penyakit. Upaya lainnya, gunakan fungisida sistemik seperti Bayfolan
250 EC atau Bayleton 250 EC. Penggunaan fungisida ini baru dilakukan apabila
upaya pengendalian lainnya tidak dapat dilakukan atau hasil dari upaya
pengendalian penyakit tersebut tidak memuaskan.
3. Bercak Daun
Penyebab penyakit ini juga berupa cendawan yang bernama cendawan Pestalotia palmarum. Gejala atau tanda dari penyakit ini antara lain, pada daun tanaman yang diserang terdapat bercak-bercak berwarna coklat sampai kelabu, kemudian bercak tersebut akan menyatu sehingga bercak yang meneyrang daun itu membesar. Di tengah bercak terdapat bintik-bintik berwarna hitam. Apabila bercak pada daun itu sudah kering maka daun akan mudah gugur dan rontok, Dengan kejadian ini maka buah salak yang diharapkan akan sulit diperoleh, apalagi apabila serangannya sudah berat.
Penyebab penyakit ini juga berupa cendawan yang bernama cendawan Pestalotia palmarum. Gejala atau tanda dari penyakit ini antara lain, pada daun tanaman yang diserang terdapat bercak-bercak berwarna coklat sampai kelabu, kemudian bercak tersebut akan menyatu sehingga bercak yang meneyrang daun itu membesar. Di tengah bercak terdapat bintik-bintik berwarna hitam. Apabila bercak pada daun itu sudah kering maka daun akan mudah gugur dan rontok, Dengan kejadian ini maka buah salak yang diharapkan akan sulit diperoleh, apalagi apabila serangannya sudah berat.
Upaya untuk mengendalikan
penyakit ini, upayakan kebuh selalu dalam keadaan bersih dan tidak terlalu
lembab, misalnya dengan cara memangkas sebagian daun salak, terutama pada
daun-daun yang sudah tua. Dengan kondisi kebun yang selalu bersih dan tidak
lembab maka cendawan penyebab penyakit tersebut tidak mudah berkembang yang
akhirnya tanaman salak yang dibudidayakan akan bebas dari serangan penyakit
ini. Cara lainnya, bisa menggunakan
penyemprotan fungsida Bayfidan 250 EC atau Bayleton 250 EC. Tentunya uapay
pengendalian dengan fungisida ini baru dilakukan apabila cara-cara pengendalian
lainnya sulit dilakukan atau hasilnya tidak memuaskan.
4. Busuk Buah
Sesuai dengan nama penyakitnya, sebagai tanda bahwa tanaman salak diserang penyakit busuk buah antara lain ujung buahnya menjadi lunak dan daging buah menjadi busuk basah/busukb erair dan berwarna coklat. Dengan adanya serangan penyakit ini, maka penampiulan buah salak menjadi tidak menarik, bahkan bisa sampai tidak dapat dikonsumsi/dimakan.
Sesuai dengan nama penyakitnya, sebagai tanda bahwa tanaman salak diserang penyakit busuk buah antara lain ujung buahnya menjadi lunak dan daging buah menjadi busuk basah/busukb erair dan berwarna coklat. Dengan adanya serangan penyakit ini, maka penampiulan buah salak menjadi tidak menarik, bahkan bisa sampai tidak dapat dikonsumsi/dimakan.
Penyebabnya berupa cendawan
Thielaviopsis paradoxa. Cara mengendalikannya, buah yang busuk dibuang/dibakar
agar tidak menular ke buah yang masih sehat. Usahakan kebun selalu dalam
keadaan bersih dan kurangi daun tanaman dan pohon-pohon pelindungnya untuk
mengurangi kelembaban kebun sehingga cendawan penyebab penyakit tersebut tidak
mudah berkembang. Cara lainnya, hindari adanya luka pada tanaman karena tanaman
yang luka akan mudah diserang cendawan. Buah-buah salak yang sudah dipanen,
celupkan dalam air panas yang mempunyai temperatur 50 0 C selama 3 menit. (Oleh : Syahrinaldi, DKPP Kab. Bintan, Kepulauan Riau ) Sumber : cybex pertanian.go.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar