Bawang merah terdiri dari
bunga majemuk berbentuk tandan yang bertangkai dengan 50-200 kuntum bunga. Pada
ujung dan pangkal tangkai mengecil dan di bagian tengah menggembung, bentuknya
seperti pipa yang berlubang di dalamnya. Tangkai tandan bunga ini sangat
panjang, lebih tinggi dari daunnya sendiri dan mencapai 30-50 cm.
Bunga bawang merah termasuk
bunga sempurna yang tiap bunga terdapat benang sari dan kepala putik. Bakal
buah sebenarnya terbentuk dari 3 daun buah yang disebut carpel, yang membentuk
tiga buah ruang dan dalam tiap ruang tersebut terdapat 2 calon biji.Buah
berbentuk bulat dengan ujung tumpul. Bentuk biji agak pipih. Biji bawang merah
dapat digunakan sebagai bahan perbanyakan tanaman secara generatif.
Bawang merah mengandung vitamin C, kalium, serat, dan asam
folat. Selain itu, bawang merah juga mengandung kalsium dan zat besi. Bawang
merah juga mengandung zat pengatur tumbuh alami berupa hormon auksin dan
giberelin. Kegunaan lain bawang merah adalah sebagai obat tradisional, bawang
merah dikenal sebagai obat karena mengandung efek antiseptik dan senyawa
alliin. Senyawa alliin oleh enzim alliinase selanjutnya diubah menjadi asam
piruvat, amonia, dan alliisin sebagai anti mikoba yang bersifat bakterisida.
Bawang merah dapat ditanam
dan tumbuh dengan baik bila tanahnya subur, banyak humus (gembur), tidak
tergenang air, beriklim kering dengan suhu agak panas dan mendapat sinar
matahari lebih dari 12 jam.dan aerasinya baik Selain itu dapat tumbuh mulai dari
ketinggian 0 - 1000 meter diatas permukaan laut curah hujan 1000 - 1500 mm/th
dan dapat tumbuh pada tanah sawah atau tegalan, tekstur sedang sampai liat.
Jenis tanah Alluvial, Glei Humus atau Latosol, pH tanah dijaga antara 5.6 -
6.5.
jika pH-nya terlalu asam
(lebih rendah dari 55),maka garam alumunium (AL) larut dalam tanah, garam
tersebut akan bersifat racun terhadap tanaman bawang hingga tumbuhnya menjadi
kerdil. Jika pH-nya lebih dari 65 (netral sampai basa), unsur mangaan (Mn)
tidak dapat dimanfaatkan hingga umbi-umbinya menjadi kecil. kelembaban 50 -70
%, suhu 25-320 C.
Penggunaan Benih Bawang Merah
Penggunaan benih bersertifikat merupakan kunci utama untuk menghasilkan produk bawang merah yang berkualitas dan mampu beradaptasi dengan lingkungan untuk menjamin pertumbuhan tanaman yang baik, hasil nya tinggi dan kualitas baik serta diterima pasar.
Penggunaan benih bersertifikat merupakan kunci utama untuk menghasilkan produk bawang merah yang berkualitas dan mampu beradaptasi dengan lingkungan untuk menjamin pertumbuhan tanaman yang baik, hasil nya tinggi dan kualitas baik serta diterima pasar.
Keuntungan penggunaan benih unggul:
1. Benih tumbuh cepat dan serempak.
2. Jika ditanam akan menghasilkan bibit yang tegar dan sehat
3. Pada saat ditanam, bibit tumbuh lebih cepat.
4. Jumlah tanaman optimum, sehingga akan memberikan hasil yang tinggi.
1. Benih tumbuh cepat dan serempak.
2. Jika ditanam akan menghasilkan bibit yang tegar dan sehat
3. Pada saat ditanam, bibit tumbuh lebih cepat.
4. Jumlah tanaman optimum, sehingga akan memberikan hasil yang tinggi.
Cara mendapatkan benih Bawang
Merah & Penggunaan Benih Bermutu Bawang Merah
Benih Bawang Merah dapat dibuat sendiri atau membeli langsung ke toko - toko pertanian/ penangkar benih terdekat. Benih bawang merah yang diusahakan dibeberapa daerah sentra produksi bisa didapat dari umbi maupun dari biji.
Penggunaan Benih bermutu merupakan syarat mutlak dalam budidaya bawang merah. Varietas bawang merah yang sudah dilepas antara lain : Tiron, Bima,Brebes, Ampenan, Medan,Keling, Maja Cipanas bisa mencapai 24,9 ton/hektar (ha), Varietas Kuning sekitar 6-21,39 ton/ha, Batu Ijo 18,5 ton/ha dan Tinombo 11,7 ton/ha, Sumenep, Timor, Lampung, Banteng dan varietas lokal lainnya.
Benih Bawang Merah dapat dibuat sendiri atau membeli langsung ke toko - toko pertanian/ penangkar benih terdekat. Benih bawang merah yang diusahakan dibeberapa daerah sentra produksi bisa didapat dari umbi maupun dari biji.
Penggunaan Benih bermutu merupakan syarat mutlak dalam budidaya bawang merah. Varietas bawang merah yang sudah dilepas antara lain : Tiron, Bima,Brebes, Ampenan, Medan,Keling, Maja Cipanas bisa mencapai 24,9 ton/hektar (ha), Varietas Kuning sekitar 6-21,39 ton/ha, Batu Ijo 18,5 ton/ha dan Tinombo 11,7 ton/ha, Sumenep, Timor, Lampung, Banteng dan varietas lokal lainnya.
Klasifikasi Benih bermutu Bawang Merah
Tanaman biasanya dipanen cukup tua antara 60 - 80 hari, telah diseleksi dilapangan dan ditempat penyimpanan. Umbi yang digunakan untuk benih adalah berasal dari umbi tanaman bawang merah yang telah tua,berukuran sedang, berdiameter 1,5 - 2 cm dengan bentuk simetris dan telah disimpan 2-4 bulan, telah mulai bertunas ditandai dengan munculnya warna hijau jika sepertiga bagian umbi lapis dipotong melintang, telah menunjukkan munculnya akar-akar baru pada umbi, pada warna umbi terlihat lebih mengkilap, bebas dari organisme penganggu tanaman. Kebutuhan bibit dari umbi untuk keperluan penanaman 1 Ha sebanyak 1.000 kg. (Oleh : Syahrinaldi, DKPP Kab. Bintan, Kepulauan Riau) Sumber : cybex pertanian.go.id
Tanaman biasanya dipanen cukup tua antara 60 - 80 hari, telah diseleksi dilapangan dan ditempat penyimpanan. Umbi yang digunakan untuk benih adalah berasal dari umbi tanaman bawang merah yang telah tua,berukuran sedang, berdiameter 1,5 - 2 cm dengan bentuk simetris dan telah disimpan 2-4 bulan, telah mulai bertunas ditandai dengan munculnya warna hijau jika sepertiga bagian umbi lapis dipotong melintang, telah menunjukkan munculnya akar-akar baru pada umbi, pada warna umbi terlihat lebih mengkilap, bebas dari organisme penganggu tanaman. Kebutuhan bibit dari umbi untuk keperluan penanaman 1 Ha sebanyak 1.000 kg. (Oleh : Syahrinaldi, DKPP Kab. Bintan, Kepulauan Riau) Sumber : cybex pertanian.go.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar