Kegiatan pemeliharaan tanaman
tebu merupakan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas produksi
yang optimal. Dalam pelaksanaannya kegiatan pemeliharaan diajurkan secara
runtut sesuai dengan Standar Operasional Procedure (SOP) budidaya tanaman tebu,
sehingga pada saat akhir kegiatan diharapkan akan mendapatkan produksi yang
berkualitas tinggi.
Komponen bercocok tanam tebu
tersebut adalah : pengolahan tanah yang cukup (gembur dan dalam), tepat waktu,
penggunaan bibit bermutu tinggi dan dalam jumlah memadai (7,5 - 8,0 ton
bibit/ha), penggunaan varietas unggul, dosis dan cara pemupukan baku, pemberian
air secukupnya, dan pekerjaan pemeliharaan tanaman tepat waktu. Penerapan
teknik bercocok tanam tebu baku itu sebagai dasar untuk menumbuhkan tebu secara
baik.
Tujuan pembumbunan adalah
1. Untuk menutup bibit/tanaman tebu agar pertumbuhan akar lebih kuat.
2. Untuk menggemburkan tanah sekaligus untuk menekan pertumbuhan gulma
3. Untuk menutup Pangkal batang tebu sehingga kuat dan tidak mudah rebah.
1. Untuk menutup bibit/tanaman tebu agar pertumbuhan akar lebih kuat.
2. Untuk menggemburkan tanah sekaligus untuk menekan pertumbuhan gulma
3. Untuk menutup Pangkal batang tebu sehingga kuat dan tidak mudah rebah.
Cara Melakukan Pembumbunan Tanah Pada Tanaman Tebu
Sebelum pembubunan sebaiknya kondisi tanah dalam keadaan gembur (tidak terlalu basah dan tidak terlalu kering) sehingga struktur tanah tidak rusak.
Sebelum pembubunan sebaiknya kondisi tanah dalam keadaan gembur (tidak terlalu basah dan tidak terlalu kering) sehingga struktur tanah tidak rusak.
Pembumbunan tanah pada tanaman tebu dapat dilakukan secara
2 tahap;
1. Pembumbunan ke-1 dilakukan pada umur 3-4 minggu, yaitu berdaun 3 - 4 helai. Pembumbunan dilakukan dengan cara membersihkan rumput-rumputan, membalik guludan dan menghancurkan tanah juga tambahkan tanah ke tanaman sehingga tertimbun tanah. Tebal bumbunan tidak boleh lebih dari 5-8 cm secara merata. Ruas bibit harus tertimbun tanah agar tidak cepat mengering.
1. Pembumbunan ke-1 dilakukan pada umur 3-4 minggu, yaitu berdaun 3 - 4 helai. Pembumbunan dilakukan dengan cara membersihkan rumput-rumputan, membalik guludan dan menghancurkan tanah juga tambahkan tanah ke tanaman sehingga tertimbun tanah. Tebal bumbunan tidak boleh lebih dari 5-8 cm secara merata. Ruas bibit harus tertimbun tanah agar tidak cepat mengering.
2. Pembumbunan ke - 2 dilakukan jika anakan tebu sudah lengkap dan cukup besar + 20 cm, sehingga tidak dikuatirkan rusak atau patah sewaktu ditimbun tanah atau sudah berumur 2 - 3 bulan setelah tanam. Dalam pembumbunan ini sekaligus untuk pembentukan guludan dan memperdalam saluran drainase.
Pembumbunan dapat dilakukan secara manual yaitu dengan cara membersihkan gulma terlebih dahulu menggunakan sabit lalu mencangkul tanah, mengangkat tanah dalam parit di sekeliling tanaman, atau menggunakan mesin pembumbun yang sudah di desain menggunakan mata bajak yang dapat menarik tanah ke kiri dan ke kanan sesuai dengan jarak tanam,sehingga pembumbunan disekitar sela-sela tanaman dapat tertutupi hingga pangkal batang tebu. (Oleh : Syahrinaldi, DKPP Kab. Bintan, Kepulauan Riau) Sumber ; cybex pertanian.go.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar