Panen Bawang Merah
Umur panen bawang merah cukup bervariasi, tergantung varietas, tempat penanaman, tingkat kesuburan, dan tujuan penanaman. Ada varietas bawang merah yang memang mempunyai umur pendek dan ada juga yang berumur panjang. Sementara itu, tanaman yang sangat subur pertumbuhan, umumnya menpunyai umur relatif panjang. Di lain pihak, jika penanaman dimaksudkan untuk menghasilkan umbi untuk bibit, pemanenan harus dilakukan setelah bawang merah cukup tua, sedangkan untuk bawang konsumsi dapat dipanen sedikit lebih cepat.
Umur panen bawang merah cukup bervariasi, tergantung varietas, tempat penanaman, tingkat kesuburan, dan tujuan penanaman. Ada varietas bawang merah yang memang mempunyai umur pendek dan ada juga yang berumur panjang. Sementara itu, tanaman yang sangat subur pertumbuhan, umumnya menpunyai umur relatif panjang. Di lain pihak, jika penanaman dimaksudkan untuk menghasilkan umbi untuk bibit, pemanenan harus dilakukan setelah bawang merah cukup tua, sedangkan untuk bawang konsumsi dapat dipanen sedikit lebih cepat.
Tanaman bawang merah dapat dipanen pada umur 60-70 Hari
Setelah Semai (HSS) di dataran rendah dan 80-100 HSS di dataran tinggi. Tanaman
bawang merah siap panen, ditandai sebagai berikut: (a) Pangkal daun jika dipegang
sudah lemah; (b) 70-80% daun berwarna kuning. Daun bagian atas
mulai rebah. Umbi bawang merah kelihatan tersembul di atas permukaan tanah.
Sudah terjadi pembentukan pigmen merah dan timbulnya bau bawang merah yang
khas, serta terlihat warna merah tua atau merah keunguan pada umbi bawang
merah;
Panen sebaiknya dilakukan
dalam keadaan kering dan cuaca cerah. Untuk menghindari umbi tertinggal dalam
tanah, 1-2 hari sebelum panen dilakukan penyiraman terlebih dahulu dengan
menggunakan air. Panen dilakuakan dengan mencabut seluruh tanaman secara
berhati-hati, kemudian setiap satu genggam diikat dengan 1/3 bagian atas.
Pengikatan bertujuan untuk memudahkan penanganan berikutnya.
Pascapanen Bawang Merah
1. Pelayuan dan Pengeringan
Setelah bawang merah di panen, tindakan yang harus segera dilakukan adalah pelayuan dan pengeringan untuk mencegah kerusakan umbi akibat busuk atau serangan penyakit. Cara yang dapat ditempuh untuk mengeringkan bawang merah yaitu dengan penjemuran dan menggunakan teknologi sistem pengeringan dan penyimpanan.
1. Pelayuan dan Pengeringan
Setelah bawang merah di panen, tindakan yang harus segera dilakukan adalah pelayuan dan pengeringan untuk mencegah kerusakan umbi akibat busuk atau serangan penyakit. Cara yang dapat ditempuh untuk mengeringkan bawang merah yaitu dengan penjemuran dan menggunakan teknologi sistem pengeringan dan penyimpanan.
a. Pengeringan
Cara pengeringan bawang merah yang dilakukan petani adalah dengan menjemurnya di bawah sinar matahari. Ikatan-ikatan bawang merah dijajarkan dengan posisi umbi bawang di bawah dan daun di atas, sehingga dalam keadaan demikian, daun akan mendapat panas matahari langsung dan akan mengalami pengeringan lebih dulu. Pengeringan dengan penjemuran ini ada kelemahannya, karena untuk menjemur bawang merah diperlukan tempat terbuka yang cukup luas. Jika panen dilakukan pada musim hujan, penjemurannya tidak dapat dilakukan dengan sempurna, sehingga dapat menyebabkan infeksi bakteri pembusuk, sehingga bawang yang dihasilkan mutunya rendah dan tidak dapat disimpan lama.
Cara pengeringan bawang merah yang dilakukan petani adalah dengan menjemurnya di bawah sinar matahari. Ikatan-ikatan bawang merah dijajarkan dengan posisi umbi bawang di bawah dan daun di atas, sehingga dalam keadaan demikian, daun akan mendapat panas matahari langsung dan akan mengalami pengeringan lebih dulu. Pengeringan dengan penjemuran ini ada kelemahannya, karena untuk menjemur bawang merah diperlukan tempat terbuka yang cukup luas. Jika panen dilakukan pada musim hujan, penjemurannya tidak dapat dilakukan dengan sempurna, sehingga dapat menyebabkan infeksi bakteri pembusuk, sehingga bawang yang dihasilkan mutunya rendah dan tidak dapat disimpan lama.
b. Teknologi Sistem Pengeringan dan Penyimpanan
Agar proses pengeringan dapat berjalan terus tanpa terkendala cuaca dan tidak memerlukan tempat yang terlalu luas maka Balai Besar Pascapanen menggunakan suatu teknologi sistem pengeringan-penyimpanan. Dalam sistem ini, kondisi ruang dapat diatur sesuai dengan kondisi optimum untuk proses pengeringan-penyimpanan bawang. Ukuran bangunan penyimpanan 6 m (panjang) x 6 m (lebar) x 3 m (tinggi), dapat menampung 5-10 ton.
Atap bangunan terdiri dari fiber glass
transparan yang dilengkapi dengan aerasi udara dinding bangunan dari fibre
glass, rak pengering-penyimpanan (instore drying) berupa rak gantung yang dibuat
dari bambu. Berdasarkan
hasil penelitian, diketahui bahwa pengeringan bawang merah dengan instore
drying dapat dilakukan dalam waktu 3 hari. Hal ini berarti pengeringan bawang
merah dengan instore drying lebih cepat jika dibandingkan dengan pengeringan cara
petani (penjemuran) yang bisa mencapai 9 hari. Selain itu, pengeringan dengan
instore drying juga tidak menyebabkan kerusakan yang berarti (kerusakan hanya
berkisar antara 0,24 % - 0,72 %), jauh lebih rendah dibandingkan dengan
penjemuran (kerusakan bisa mencapai 1,68 %)
2. Pembersihan dan Sortasi
Pembersihan bawang merah merupakan kegiatan menghilangkan kotoran yang menempel pada umbi, seperti tanah dan akar serta memperoleh umbi yang berkualitas baik. Sedangkan kegiatan sortasi dilakukan untuk memisahkan antara umbi yang baik (bernas, tidak cacat fisik atau busuk, berukuran seragam) dengan umbi yang jelek, rusak atau busuk.
Pembersihan bawang merah merupakan kegiatan menghilangkan kotoran yang menempel pada umbi, seperti tanah dan akar serta memperoleh umbi yang berkualitas baik. Sedangkan kegiatan sortasi dilakukan untuk memisahkan antara umbi yang baik (bernas, tidak cacat fisik atau busuk, berukuran seragam) dengan umbi yang jelek, rusak atau busuk.
3. Penyimpanan
Pada umumnya para petani menyimpan bawang merah dengan menggantung ikatan bawang merah pada para-para di atas perapian dapur, namun jumlah bawang yang dapat disimpan dengan cara ini terbatas, tergantung seberapa luas dan seberapa besar tempat di atas perapian dapur. Untuk jumlah bawang yang banyak, dibutuhkan ruang penyimpanan yang lebih luas dengan kondisi bersih, kering dan tidak lembab dengan ventilasi yang baik dan cukup banyak sehingga dapat memberikan pergantian udara dalam ruang dengan baik. Suhu yang baik untuk penyimpanan adalah 30-34 0C dan kelembaban 65-75%. (Oleh : Syahrinaldi, DKPP Kab. Bintan, Kepulauan Riau) Sumber : cybex pertanian.go.id
Pada umumnya para petani menyimpan bawang merah dengan menggantung ikatan bawang merah pada para-para di atas perapian dapur, namun jumlah bawang yang dapat disimpan dengan cara ini terbatas, tergantung seberapa luas dan seberapa besar tempat di atas perapian dapur. Untuk jumlah bawang yang banyak, dibutuhkan ruang penyimpanan yang lebih luas dengan kondisi bersih, kering dan tidak lembab dengan ventilasi yang baik dan cukup banyak sehingga dapat memberikan pergantian udara dalam ruang dengan baik. Suhu yang baik untuk penyimpanan adalah 30-34 0C dan kelembaban 65-75%. (Oleh : Syahrinaldi, DKPP Kab. Bintan, Kepulauan Riau) Sumber : cybex pertanian.go.id
numpang promote ya min ^^
BalasHapusbosan tidak tahu harus mengerjakan apa ^^
daripada begong saja, ayo segera bergabung dengan kami di
F*A*N*S*P*O*K*E*R cara bermainnya gampang kok hanya dengan minimal deposit 10.000
ayo tunggu apa lagi buruan daftar di agen kami ^^
|| WA : +855964283802 || LINE : +855964283802 ||