Minggu, 14 Juli 2019

Budidaya Kangkung





Kangkung (Ipomoea aquatica Forsk.) merupakan salah satu sayuran yang diminati oleh masyarakat. Biasanya sering diolah menjadi cah atau tumis kangkung. Tanaman ini berasal dari wilayah India kemudian menyebar ke wilayah Asia, Australia dan Afrika.
Selain dimanfaatkan sebagai sayur, tanaman yang mengandung berbagai vitamin ini memiliki nutrisi yang baik untuk kesehatan tubuh. Salah satunya sebagai pencegah anemia, zat besi yang terkandung di dalamnya dapat merangsang produksi sel darah merah. Mampu mencegah penyakit diabetes, karena kangkung menghasilkan zat yang dapat menghambat penyerapan gula pada tubuh. Selain itu juga dapat menjaga kesehatan jantung. Vitamin A, C dan beta karotennya bisa mengurangi radikal bebas di tubuh (sebagai antioksidan) dan menjaga kesehatan mata.

Media Tanam
Media tanam tanah untuk kangkung sebaikanya disapkan dengan diolah lebih dulu. Tanah dicangkul agar gembur kemudian buat bedengan dengan lebar 1 meter dan panjang menyesuaikan dengan petak lahan. Jarak antar bedengan 30-40 cm, fungsinya sebagai saluran drainase dan jalan untuk pemeliharaan dan pemanenan. Tanah yang sebelumnya bekas ditanami tumbuhan kacang-kacangan, jika kemudian dijadikan sebagai media tanam kangkung, relatif tidak memerlukan pupuk tambahan cukup dengan pupuk organik dasar yang telah diberikan diawal. Siapkan pupuk dasar dari jenis pupuk organik, bisa menggunakan pupuk kandang yang telah matang atau pupuk kompos.

Pupuk kandang lebih praktis karena tidak perlu menyiapkannya secara intensif, cukup mendiamkannya hingga kering sebelum digunakan. Sementara penyiapan pupuk kompos relatif lebih lama. Apabila menggunakan pupuk kandang, lebih baik pilih kotoran ayam dibanding kotoran kambing atau sapi. Karena kotoran ayam lebih cepat terurai, sehingga cocok dengan tanaman kangkung yang bersiklus panen cepat. Tebarkan pupuk tersebut di atas bedengan, kira-kira 10 ton per hektar. Kemudian diamkan selama 2-3 hari.

Pembibitan
Pilihlah bibit kangkung yang berkualitas dan bebas dari hama penyakit. Rendam benih ke dalam air selama 2-4 jam. Benih yang mengambang dibuang. Tiriskan dan semai benih yang berkualitas dalam campuran media tanam sekam dan cocopeat pada nampan. Pembibitan kangkung dilakukan selama 5-7 hari.

Penanaman
Bibit Kangkung muda yang telah melewati fase perkecambahan , selanjutnya dipindahkan ke lahan tanam. Di bedengan yang sudah dipersiapkan , tanamlah benih kangkung secara berjejer dengan jarak tanam yaitu 10-15 cm.  Setelah benih ditanam lalu siram benih dan tetap terus di kontrol kelembaban tanahnya. Frekuensi penyiraman pada tanaman kangkung muda yang baru ditanam sebaiknya rutin hingga tanaman siap panen. Penyiraman dilakukan minimal atau paling kurang 1 kali sehari.

Pemeliharaan
Lakukan penyulaman pada tanaman yang mati. Pengendalian hama dan penyakit tanaman dilakukan dengan cara membuang secara manual atau menyemprot pestisida nabati. Pengecekan nutrisi dilakukan secara berkala. Biasanya penambahan nutrisi dilakukan minimal 3 hari sekali.

Kangkung memerlukan banyak air untuk tumbuh. Namun apabila curah hujan terlalu tinggi, daun yang dihasilkan akan jelek. Pada musim kering perlu penyiraman yang rutin, setiap pagi dan sore hari. Jika tanaman terlihat layu dan menguning disiang hari, lakukan juga penyiraman dengan intensitas yang cukup. Kurangnya intensitas penyiraman di siang hari terik bisa membuat tanaman mati. Meski kangkung termasuk tanaman siklus cepat adakalanya tanaman muda kalah bersaing dengan rumput. Terutama saat penebaran benih awal, pertumbuhan dari benih menjadi tanaman relatif agak lama sehingga potensi tersalip gulma cukup tinggi. Apabila terjadi hal seperti ini, gulma tersebut harus cepat disingkirkan dengan dicabut.

Hama yang biasa menyerang kangkung antara lain belalang, ulat grayak (Spodotera Litura) dan kutu daun dari (jenis Myzus Persicae dan Aphyds Gossypii). Gejala serangan ulat grayak adalah daun bolong-bolong dan pinggiran dau bergerigi bekas gigitan. Sedangkan kutu daun membuat tanaman kerdil dan dau melengkung. Karena kutu daun menyerap cairan dari tanaman.

Panen
Budidaya kangkung dari awal sebar hingga panen memakan waktu 30-45 hari. Pemanenan bisa dilakukan dengan dua cara dipotong dan dicabut. Khusus untuk kangkung organik, sebaiknya pemanenan dilakukan dengan dicabut. Pemanenan dengan cara dicabut akan menghasilkan tanaman kangkung sekitar 23 ton per hektar.
Sebelum di kemas dan dikirim ke pasar, hendaknya kangkung yang telah dicabut dibersihkan dulu dari tanah. Pencucian dilakukan dengan air mengalir atau air bersih agar terhindar dari kontaminan-kontaminan berbahaya. Tempatkan kangkung di tempat yang lembab dan jangan tersengat sinar matahari langsung. (Oleh : Syahrinaldi, DKPP Kab. Bintan, Kepulauan Riau) . Sumber :  8villages.com  

2 komentar:

  1. numpang promote ya min ^^

    bosan tidak tahu harus mengerjakan apa ^^
    daripada begong saja, ayo segera bergabung dengan kami di
    F*A*N*S*P*O*K*E*R cara bermainnya gampang kok hanya dengan minimal deposit 10.000
    ayo tunggu apa lagi buruan daftar di agen kami ^^
    || WA : +855964283802 || LINE : +855964283802 ||

    BalasHapus