Kamis, 04 Juli 2019

Perbanyakan Tanaman Salak




Pengembangan agribisnis salak diawali dari pembenihan (pembibitan). Artinya, keberhasilan dalam budidaya salak, terutama yang diusahakan pada areal yang relatif luas dan hasilnya dijual sangat ditentukan oleh ketersediaan benih salak yang bermutu dari varietas yang banyak disukai konsumen, seperti "Salak Bali" dan "Salak Pondoh".

Perlu diketahui, tanaman salak merupakan tanaman tahunan, karena itu jika salah dalam penggunaan benih salak yang ditanam, maka buah salak yang dihasilkan dan dijual kurang laku di pasaran sehingga rupiah yang dibawa pulang tidak sebanding dengan biaya, waktu dan tenaga yang dikeluarkan dalam melakukan komoditas hortikultura tersebut. Oleh akrena itu, tanamlah benih salak yang bermutu dari varietas yang disukai konsumen.

Untuk memperoleh buah salak dengan produksi banyak dan mutu yang memadai, selain tanaman hortikultura ini ditanam pada lokasi yang cocok dengan syarat tumbuhnya tanaman salak dan dipelihara dengan baik juga waktu penanaman gunakan benih yang bermutu dan varietas yang laku di pasaran.

Untuk menanam salak, benihnya bisa berasal dari perbanyakan vegetataif (anakan) dan dapat pula dari perbanyakan generatif (bijinya). Meski begitu, apabila dalam penanaman salak itu membutuhkan benih salak dalam jumlah banyak, murah dan caranya lebih mudah, umumnya menggunakan perbanyakan dengan bijinya. Sebab, bila menggunakan anakan, perbanyakannya relatif lebih sulit dan jumlah benih yang diperolehnya juga lebih sedikit.

Keuntungan dan Kerugian Perbanyakan dengan Biji
Meski perbanyakan benih salak dengan biji lebih mudah dan lebih banyak diperoleh benihnya dibandingkan dengan perbanyakan melalui anakannya, perbanyakan dengan biji juga ada untung dan ruginya. Keuntungannya, selain perbanyakan dengan biji relatif lebih mudah, murah dan lebih banyak diperoleh benihnya, tanaman yang dihasilkan dari perbanyakan biji ini mempunyai perakaran yang lebih kuat sehingga tanaman tahan rebah dan kekeringan. Keuntungan lainnya, pertumbuhan tanaman lebih sehat dan hidup lebih lama, transportasi dan penyimpanan biji lebih mudah serta memungkinkan diadakan perbaikan sifat tanaman dengan cara melakukan persilangan.

Sedang kerugiannya antara lain : (1) waktu berbuahnya lebih lama; (2) Kualitas buah yang dihasilkan tidak persis sama dengan pohon induknya karena sudah terjadi penyerbukan silang; (3) Tanaman dari biji yang diperoleh nantinya tidak dapat dipastikan apakah akan menjadi tanaman betina atau justru menjadi tanaman jantan yang tidak akan diperoleh buahnya.

Perbanyakan dengan Biji
Untuk memperbanyak tanaman salak dengan biji, biji yang digunakan tidak boleh sembarang, tetapi dipilih biji yang mempunyai persyaratan tertentu sehingga benih salak yang diperoleh nantinya bermutu baik. Oleh karena itu, biji yang akan diperbanyak melalui penyemaian dipilih terlebih dahulu sehingga biji salak yang akan disemaikan tersebut benar-benar bermutu baik atau biji memenuhi syarat untuk dieprbanyak.

Biji yang baik untuk diperbanyak antara lain : (1) Berasal dari pohon induk yang memenuhi syarat untuk diambil bijinya; (2) Biji diambil dari buah salak yang sudah cukup umur; (3) Mempunyai daya tumbuh minimal 85 %; (4) Besar atau ukurannya seragam dan tidak cacat; (5) Tidak diserang hama dan penyakit ; dan (6) Bijinya murni dan tidak tercampur dengan kotoran lain.

Sedang pohon induk yang memenuhi syarat untuk diambil bijinya diantaranya ditandai : (1) Tanamannya cepat berbuah dan dapat berbuah sepanjang tahun; (2) Buahnya banyak dan seragam; (3) Pertumbuhan tanamannya baik; (4) Tahan terhadap serangan hama dan penyakit; dan (5) Tahan terhadap lingkungan yang kurang menguntungkan seperti kekeringan; dan (6) Biji diambil dari buah salak yang masak dan berasal dari pohon induk terpilih.

Penyemaian
Bila akan melakukan perbanyakan tanaman salak dengan biji, sebelum biji salak disemaikan, biji-bji yang sudah dipilih atau biji yang memenuhi persayaratan untuk diperbanyak dibersihkan dahulu dari sisa-sisa daging buah yang masih melekat. Setelah itu, biji direndam dalam air bersih selama lebih kurang 24 jam, kemudian cicuci.

Pekerjaan selanjutnya, biji yang sudah dicuci itu dimasukkan ke dalam kantong plastik yang sudah dilubangi atau ditaruh dalam karung goni basah. Kantung-kantung plastik dan karung goni ini diletakkan di tempat yang teduh dan lembab supaya biji cepat berkecambah.

Untuk menjaga kelembaban, biji disiram dengan air bersihs ecukupnya setiap hari supaya biji-biji tersebut cepat berkecambah. Satu bulan kemudian, biji-biji yang sudah berkecambah tersebut diberi pupuk Urea, TSP dan KCl masing-masing 5 grAM.
Sesudah biji-biji itu berkecamah dan berumur 20 - 30 hari, benih salak dipindahkan ke polibag ukuran 20 cm X 25 cm yang sudah diisi campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 2 : 1. Setelah benih dalam polibag tersebut berumur lebih kurang 4 bulan, baru bisa dipindahkan atau ditanam pada lahan pertanaman salak yang sudah kita persiapkan. (Oleh : Syahrinaldi, DKPP Kab. Bintan, Kepulauan Riau) Sumber : cybex pertanian.go.id .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar