Sabtu, 06 Juli 2019

Pengelolaan Lahan Pertanian




Mengapa Lahan Harus Dikelola..?  Sebagai sumber kehidupan, khususnya bagi sektor pertanian, lahan harus dijaga kualitas dan kelesatriannya. Untuk itu, perlu dilakukan suatu sistem pengelolaan lahan. Secara spesifik, pengertian pengelolaan lahan pertanian adalah segala tindakan atau perlakuan yang diberikan pada suatu lahan untuk menjaga dan mempertinggi produktivitas lahan tersebut dengan mempertimbangkan kelestariaannya (Djaenuddin, dkk., 2006).

Dalam sistem pertanian berkelanjutan, pengelolaan lahan merupakan salah satu komponen pengelolaan teknologi pertanian. Mengapa demikian..?. Karena sistem pertanaman intensif dapat mengarah pada pertukaran antara manfaat ekonomi dalam jangka pendek dan kerusakan lingkungan seperti menurunnya kesuburan tanah dalam jangka panjang.

Kegiatan pengelolaan lahan bertujuan untuk (1) mengatur pemanfaatan sumberdaya lahan pertanian secara optimal; (2) mendapatkan hasil maksimal; dan (3) mempertahankan kelestarian sumberdaya lahan.
Pendekatan dalam Pengelolaan LahanDalam pengelolaan lahan pertanian, erat kaitannya dengan kegiatan teknik konservasi tanah dan air. Norman, dkk (1994) mengemukakan beberapa prinsip kunci dalam kegiatan konservasi tanah dan air berbasis masyarakat, diantaranya:
1.  Pentingnya memberikan gambaran mengenai kesimbangan antara berbagai interaksi antara lingkungan alam dan lingkungan sosial ekonomi.
2. Erosi merupakan akibat dari cara penggunaan lahan yang digunakan, dan bukan penyebab kerusakan lahan. Kerusakan lahan hendaknya dihindari sebelum terjadi. Memilih cara menggunakan dan mengalola lahan yang tepat akan lebih baik daripada mencari usaha atau cara untuk memperbaiki lahan yang sudah rusak.
3. Upaya-upaya konservasi tanah akan lebih berhasil apabila dilaksanakan melalui program-program jangka panjang.
4. Menjadikan rumah tangga petani serta lingkungannya sebagai fokus utama setiap program konservasi tanah dan air.
5. Pentingnya meyakinkan petani akan keuntungan-keuntungan yang akan diperoleh dalam waktu jangka pendek akibat perubahan perlakuan terhadap lahan usahataninya.

Mengelola Hara Tanaman
Mengelola hara tanaman merupakan salah satu upaya atau langkah pengelolaan lahan pertanian. Pengelolaan hara tanaman dilakukan untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan tanaman, peran unsur hara sangat penting. Tanaman mengambil unsur hara secara langsung dari tanah, baik yang diberikan dalam bentuk organik (sisa tanaman atau kotoran ternak) maupun pupuk mineral (yang dikenal misalnya: Urea, NPK, SP.36, KCl dan lainnya).
 Ketersediaan unsur hara sebaiknya disediakan dalam jumlah sekedar cukup untuk memenuhi kebutuhan tanaman. Maksudnya, persediaan hara disesuaikan dengan kebutuhan tanaman.

Untuk itu diperlukan langkah-langkah dalam mengelola hara tanaman, diantaranya:
Menentukan Kebutuhan Hara
.  Ada tiga faktor utama yang perlu diperhatikan dalam menentukan kebutuhan hara untuk suatu tanaman pada lahan tertentu, yaitu:
1. Tingkat kesuburan dan sifat tanah: Setiap lahan pertanian tingkat kesuburan dan sifat tanahnya berbeda dengan tanah dari lahan pertanian lainnya.
2. Tanaman yang akan ditanam: Jenis dan varietas tanaman yang akan ditanam sangat mempengaruhi kebutuhan hara. Tanaman umbi-umbian, biji-bijian, daun, dan buah masing-masing memiliki kebutuhan hara yang berbeda. Bahkan satu jenis tanaman yang sama namun berbeda varietas mempunyai kebutuhan hara yang berbeda, misalnya saja jagung hibrida. Jagung hibrida memerlukan unsur hara lebih banyak dibanding bukan hibrida.
3. Tingkat hasil yang diharapkan: umumnya tanaman memerlukan lebih banyak unsure hara untuk menghasilkan produksi yang lebih tinggi.

Pengelolaan Hara Berimbang dan Terpadu
Karena kandungan masing-masing unsur hara dalam tanah berbeda (ada yang kurang dan ada yang sudah cukup), maka pemberian pupuk harus disesuaikan dengan kandungan hara yang sudah tersedia dalam tanah. Jika hara-hara dari pupuk diberikan dengan perbandingan yang benar, makan penggunaan pupuk tersebut dinamakan pemupukan berimbang. Pemberian pupuk berimbang dapat mengurangi biaya pupuk, karena unsur hara sudah cukup tersedia.

Mempertahankan Kandungan Hara dalam Tanah
Untuk mempertahankan kandungan hara dalam tanah, dapat dilakukan dengan beberapa cara berikut:
1.  Daur ulang unsur-unsur hara tanaman: cara ini dapat dilakukan dengan mengembalikan sisa panen ke lahan pertanian. Sisa panen tersebut merupakan bagian dari bahan organic tanah yang dapat meningkatkan kesuburan tanah.
2.  Mengendalikan erosi dan aliran permukaan: Cara ini dilakukan khsusunya bagi lahan berlereng, dapat dilakukan dengan menerapkan system budidaya lorong. (Oleh : Syahrinaldi, DKPP Kab. Bintan , Kepulauan Riau) Sumber : cybex pertanian.go.id 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar